10 Filosofi Pendaki Gunung Untuk Diterapkan Dalam Menjalani Kehidupan

Mendaki gunung merupakan salah satu jenis hobi yang biasanya diminati oleh anak muda.

Dengan melakukan aktivitas pendakian gunung, bukan hanya pemandangan indah nan langka dan tidak semua orang berkesempatan menikmatinya yang bisa didapatkan, namun juga efek positif dari pelatihan fisik dan mental.

Ya, setiap orang pastinya memiliki hobi atau minat yang berbeda. Jika anda bukan termasuk orang yang menyenangi kegiatan mendaki gunung, paling tidak anda perlu mengetahui jika 10 filosopi mendaki gunung berikut ini ternyata juga bisa diterapkan di kehidupan semua orang. Ingin tau apa saja ?

Filosofi Pendaki Gunung

Filosofi Mendaki Gunung

  1. Setiap Orang Memiliki Target Berbeda, Fokuslah Pada Hal Tersebut

  2. Setiap orang memiliki tujuan berbeda saat mendaki gunung, yang biasanya disesuaikan dengan kemampuan serta keinginan yang dimiliki.

    Tidak semua pendaki gunung men-targetkan sampai ke puncak, ada saja yang hanya berencana mendirikan tenda di separuh jalur pendakian, contohnya di area Ranu Kumbolo di jalur pendakian Gunung Semeru.

    Jika diterapkan kedalam kehidupan, anda harus yakin dan fokus pada apa tujuan hidupmu.

    Jangan terpengaruh, dan jangan juga berubah hanya karena mengikuti target orang lain, tetapkan target yang anda ingin dan anda yakin bisa mencapainya, karena itulah sebenarnya pencapaian yang akan membuat anda lebih bahagia.

  3. Perencanaan Matang Adalah Langkah Awal Kesuksesan

  4. Pernah mendengar ungkapan, "Yang direncanakan saja bisa gagal, apalagi yang tidak direncanakan" ?

    Kondisi serta situasi yang dihadapi saat melakukan pendakian tidak selalu sama, tidak selalu sesuai perkiraan, bahkan cenderung tak tertebak.

    Untuk melewati semua itu, mutlak anda membutuhkan perencanaan yang matang.

    Perencanaan dalam pendakian diantaranya adalah waktu keberangkatan, jalur yang akan ditempuh saat melakukan pendakian, tempat berhenti atau beristirahat, termasuk persiapan perlengkapan dan kondisi tubuh. Karena jika gagal merencanakan dengan benar, resiko yang dihadapi akan sangat besar.

    Sama hal nya saat kita menjalani hidup. Dalam langkah pertama untuk mencapai target kehidupan kita, kita wajib memiliki perencanaan yang matang agar tidak terhambat oleh rintangan apapun yang sangat mungkin kita hadapi

  5. Sendiri itu hebat, Bersama itu Luar Biasa

  6. Teman mendaki akan membuat rintangan dan medan sesulit apapun menjadi terasa lebih mudah

    Saat berjalan sendiri anda memang mungkin bisa melesat lebih cepat, namun teman perjalanan membuat pencapaian anda menjadi lebih jauh. Begitu pula dengan hidup.

    Jangan fokus pada kesendirian, carilah teman hidup yang membuat anda mampu melangkah lebih jauh dan lebih yakin

  7. Kadang, Musuh Terbesar Adalah Diri Sendiri

  8. Dalam melakukan pendakian, sangat mungkin anda akan menemukan tantangan atau situasi berat yang bisa saja membuat anda berfikir untuk menyerah dan berbalik.

    Kembali atau jalan terus ? Bagi pendaki, mengambil keputusan tersebut adalah hal yang sulit.

    Rasa lelah, kadar oksigen yang semakin menipis ditambah kondisi suhu udara yang semakin dingin, merupakan hal-hal yang membuat keputusan untuk berhenti merupajan keputusan yang bisa diterima, dan tidak berarti kegagalan, karena kegagalan yang sebenarnya adalah saat kita tidak memiliki lagi kesempatan untuk kembali.

    Ya, bukan situasi, medan, maupun kondisi alam yang menjadi musuh saat itu, tapi ego yang kita miliki,

    Begitu pun dalam hidup. Ego seringkali menjadi musuh terbesar yang membawa kita pada kegagalan, dan membuat kita lupa jika menyerah tidak selalu berarti kalah

Bagaimana ? Ada diantara 4 poin di atas yang bisa anda terapkan pada kehidupan anda ?

6 Filosofi selanjutnya akan membuat anda lebih percaya diri saat menjalani hidup, apa saja ? silahkan lanjutkan membaca ke artikel filosofi pendaki gunung

wdcfawqafwef